Senin, 23 Januari 2012

ALGORITMA DARI TELEVISI DIGITAL

A. ALGORITMA CODING SINYAL AUDIO UNTUK TELEVISI DIGITAL BERBASIS MODEL SINUSOIDA ABSTRAK

Saat ini teknologi televisi telah sampai pada penggunaan sistem digital. Meskipun demikian, sistem televisi di Indonesia masih didominasi oleh sistem analog yang relatif kurang fleksibel untuk dikembangkan dan diintegrasikan ke dalam sistem komunikasi digital. Oleh karena itu perlu dilakukan langkah-langkah untuk membangun sistem penyiaran secara digital untuk mengganti sistem penyiaran analog yang ada sekarang. Di sisi lain diperlukan standarisasi perangkat dan sistem siaran digital untuk proteksi dalam negeri. Untuk itu diperlukan perangkat sistem pemancar dan penerima siaran televisi digital yang dapat diproduksi oleh industri dalam negeri dan berfitur spesifik Indonesia. Informasi yang dikirimkan dan diterima pada sistem siaran televisi adalah gambar bergerak dan sinyal audio. Informasi kualitas sinyal audio dengan kualitas yang baik akan sangat membantu para pemirsa televisi untuk dapat menangkap informasi secara jelas dan benar. Di sisi lain kapasitas kanal transmisi yang tersedia semakin terbatas, seiring pertumbuhan permintaan kanal komunikasi yang sangat pesat. Kapasitas kanal komunikasi yang terbatas mendorong untuk terus melakukan efisiensi di semua bagian pada sistem komunikasi. Pada perkembangannya, telah dilakukan upaya pengkodean sinyal audio agar diperoleh laju yang lebih rendah untuk menghemat penggunaan kanal transmisi. Sinyal audio telah diolah sedemikian rupa sehingga dapat menghilangkan unsur redundant dan diperoleh informasi yang cukup ringkas untuk ditransmisikan. Penelitian yang akan dilakukan bertujuan untuk mengkodekan sinyal audio pada laju yang rendah agar dapat diperoleh penghematan dalam penggunaan kanal komunikasi untuk penyiaran televisi. Penelitian yang akan dilakukan adalah merancang metode pengkodean sinyal audio pada laju rendah beserta dengan pendekode yang sesuai. Perancangan didasarkan pada hipotesa bahwa sinyal audio dapat dikodekan pada laju rendah dan dapat dikembalikan menjadi seperti sinyal asal dengan kualitas yang baik. Pengkode sinyal audio yang diusulkan, terdiri atas detektor eksistensi sinyal, pendeteksi lebar pitch, penghitung amplituda rata-rata pitch, pemisah voiced- unvoiced, pemilihan sinyal selebar satu periode pitch dan pengkodean tiap parameter. Sinyal selebar satu periode pitch dikodekan dengan menggunakan model sinusoida. Dekoder terdiri atas detektor parameter, pembentuk unvoiced depan dan belakang, dan pembentuk satu sinyal periode pitch.. Selanjutnya setelah bentuk sinyal periode pitch didapatkan, dilakukan proses pembangkitan sinyal bergetar. Perancangan pengkode dan pendekode sinyal audio pada laju rendah dilaksanakan dengan menggunakan perangkat lunak C++. Perangkat keras yang dipergunakan untuk simulasi adalah mikropon, digital signal processor dan komputer dengan sound-card untuk pengambilan sinyal audio. Hasil-hasil perekaman dan pemrosesan sinyal diperdengarkan dengan bantuan loud speaker. Hasil penelitian akan dapat memberikan kontribusi dalam bidang penyiaran secara digital, utamanya dalam pengembangan metode untuk memperkecil ukuran data sinyal audio. Penghematan dapat diperoleh dengan pengiriman sinyal audio pada laju yang rendah Kata kunci : audio, coding, kompresi, sinusoida, televise

SUMBER : http://www.omrc-drn.or.id/kegiatan-riset.html?rid=18112&cid1=&cid=

Tidak ada komentar:

Posting Komentar