Rabu, 20 November 2013

Bentuk Struktur Organisasi : Fungsional, Divisional dan Matriks



 Disusun Oleh :
Anjani Mega Wigayanti
Erna Rohmawati
Putri Ayu Setyarini
Rangga Sulistiyo Wardany
Tyka Novalini
4IA11




2.      Bentuk Struktur Organisasi 
2.1. Fungsional
  • Orang-orang dikelompokkan ke dalam departemen – departemen menurut kesamaan keterampilan dan aktivitas-aktivitas kerja.
  • Organisasi fungsional adalah suatu organisasi dimana wewenang dari pimpinan tertinggi dilimpahkan kepada kepala bagian yang mempunyai jabatan fungsional untuk dikerjakan kepada para pelaksana yang mempunyai keahlian khusus. Struktur organisasi fungsional diciptakan oleh F.W.Taylor.
Ciri-ciri Fungsional:
  • Organisasi kecil
  • Di dalamnya terdapat kelompok-kelompok kerja staff ahli
  • Spesialisasi dalam pelaksanaan tugas
  • Target yang hendak dicapai jelas dan pasti
  • Pengawasan dilakukan secara ketat
  • Tidak menjamin adanya kesatuan perintah
  • Hemat waktu karena mengerjakan pekerjaan yang sama

Rancangan Struktur Fungsional
Keunggulan Fungsional
  • Penggunaan sumberdaya yang efisien, skala ekonomis
  • Spesialisasi keterampilan yang mendalam dan pengembangan
  •   Kemajuan karier dalam departemen fungsional
  • Panduan dan pengendalian dari manajemen Puncak
  • Koordinasi yang luar biasa dalam fungsi-fungsi
  •   Pemecahan masalah teknikal yang berkualitas
Kelemahan Fungsional
  • Komunikasi lintas departemen fungsional yang buruk
  • Tanggapan lambat yang diberikan pada perubahan lingkungan, ketinggalan inovasi
  • Keputusan terkonsentrasi pada hirarki puncak, menciptakan penundaan
  • Tanggung jawab bagi masalah yang muncul sulit ditunjukkan secara tepat
  • Pandangan terbatas mengenai sasaran organisasi dari pada karyawan
  • Pelatihan manajemen umum yang terbatas bagi karyawan


2.2.  Divisional
  • Departemen dikelompokkan ke dalam divisi mandiri terpisah berdasarkan pada kesamaan produk, program, atau daerah geografis. Perbedaan keterampilan merupakan dasar departementalisasi, dan bukannya kesamaan keterampilan
  • Contoh : www.heinz.com

Rancangan Struktur Divisional
Keunggulan Divisional
  • Cepat tanggap, fleksibilitas pada lingkungan yang tidak stabil
  • Memperhatikan kebutuhan konsumen
  • Koordinasi yang luar biasa lintas departemen fungsional
  • Pembebanan tanggung jawab yang jelas bagi permasalahan produk
  • Penekanan terhadap keseluruhan produk dan tujuan divisional
  • Pengembangan keterampilan manajemen umum
Kelemahan Divisional
  •  Duplikasi sumberdaya lintas divisi
  • Kurang pendalaman teknis dan spesialisasi dalam divisi-divisi
  • Koordinasi yang buruk lintas divisi
  • Kurangnya kendali sumberdaya menajemen puncak
  • Kompetesi untuk sumberdaya perusahaan


2.3.  Matruks
  • lRanati komando divisional dan fungsional diimplementasikan secara simulatan dan membebani satu sama lainnya dalam departemen yang sama. Terdapat dua rantai komando, dan beberapa karyawan memberikan laporan pada dua bos.
  • Contoh : www.nasa.gov

Rancangan Struktur Matriks
Keunggulan Matriks
  •  Penggunaan sumberdaya yang lebih efisien dibandingkan pada hirarki tunggal
  • Fleksibilitas dan adaptabilitas terhadap lingkungan yang terus berubah
  • Pengembangan keterampilan manajemen umum dan spesialis
  • Kerja sama interdisiplin, ketersediaan ahli untuk seluruh divisi
  • Pelebaran tugas-tugas bagi para karyawan
Kelemahan Matriks
  • Penggunaan sumberdaya yang lebih efisien dibandingkan pada hirarki tunggal
  • Fleksibilitas dan adaptabilitas terhadap lingkungan yang terus berubah
  • Pengembangan keterampilan manajemen umum dan spesialis
  • Kerja sama interdisiplin, ketersediaan ahli untuk seluruh divisi
  • Pelebaran tugas-tugas bagi para karyawan



Materi Sebelumnya :
Materi Selanjutnya:


Sumber

Kamis, 17 Oktober 2013

PERENCANAAN USAHA WARUNG SOTO AYAM


USAHA SOTO AYAM

Pada umumnya semua manusia membutuhkan uang untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, untuk mendapatkan uang, manusia bekerja dengan berbagai macam profesi yang digeluti, entah itu sebagai seorang karyawan, buruh, ataupun guru. Tidak hanya itu sebagian orang juga bisa mendapatkan uang dengan cara berwirausaha , berwirausah sendiri merupakan sebuah kegiatan yang diciptakan seseorang atau sekelompok orang, bisa dalam bentuk perusahaan besar maupun kecil, berdagang, atau menjual jasa. Dari bentuk tersebut di peroleh transaksi yang dapat menghasilkan keuntungan.
Berwirausaha dapat dilakukan oleh siapapun, asalkan mereka memiliki modal yang cukup, modal disini bukan hanya sekedar uang, namun juga sebuah keahlian pada bidang yang sesuai, serta pengetahuan yang cukup seputar usaha yang akan dibuat. Sebelum membangun sebuah usaha, seseorang perlu melakukan perencanaan. Seperti modal, hasil , dan lokasi. Berikut merupakan contoh perencanaan untuk membuat bisnis yang bergerak dibidang kuliner, kuliner disini adalah membuat warung soto ayam
1.      Modal
Semua pengusaha membutuhkan modal untuk membuat sebuah usaha, modal tersebut yang akan menjadi acuan awal memulai sebuah bisnis. Perhitungan ideal dibutuhkan agar sesuai dengan hasil yang akan didapat.
Modal yang butuhkan untuk membangun usaha dalam bidang kuliner adalah:
a.       Bahan baku
Bahan baku yang digunakan baik itu berupa bumbu, sayur sayuran, daging, dan lain lain bisa di dapatkan di swalayan ataupun pasar tradisional. Berikut merupakan rincian bahan baku yang dibutuhkan untuk membuat bisnis warung soto ayam:

1.      Daging ayam 200 gram Rp. 8.000,-
2.      Kol, tauge, kentang, tomat, soun Rp. 10.000,-
Total biaya bahan Rp. 18.000,-
Dengan resep ini akan menghasilkan 18 porsi s mentah ukuran 75 gr.
Rp. 18.000: 18 = _+ Rp. 1.000
3.      Kunyit, kemiri, jahe, bawang merah, bawang putih, merica, daun jeruk, batang serai, daun salam, daun bawang, lengkuas, minyak goring, daun jeruk Rp.9.000,-
Modal pokok bumbu ayam = Rp. 9.000/18 = Rp. 500/porsi.

Total modal awal per porsi Soto
modal awal Soto (mentah) + bumbu pelengkap = Rp. 1.000 + Rp. 500 = Rp.1.500


b.      Peralatan
perlengkapan makan, perlengkapan masak, furniture, Jika usaha tersebut merupakan usaha kaki lima, maka pengusaha juga membutuhkan gerobak, tenda.  Berikut merupakan contoh peralatan yang dibutuhkan untuk membangun bisnis warung soto ayam

1.      Pisau Rp. 10.000,-
2. Plastik 2 kg Rp. 5.000,-
3. Meja Kokoh Rp. 500.000,-
4. Timbangan Rp. 25.000,-
5. Kompor Rp. 200.000,-
6. Panci standar mie Rp. 50.000,-
7. Serokan mie Rp. 15.000,-
8. Baskom 3 buah Rp. 45.000,-
9. Sendok, mengkok, sumpit Rp. 150.000,-
10. Mixer standar Rp. 200.000,-
11. Rolling pint/gilingan kayu Rp. 10.000,-
12. Gerobak satu set Rp. 2.000.000,-
13. Bangku 2 buah Rp. 300.000,-
14. Kompor Rp. 200.000
Total Rp. 3.710.000,-

Ditambah dengan biaya operasional sebagi berikut :
Biaya Operasional perbulan
1. Beli gas/minyak tanah untuk kompor Gas 3 kilo. 30 x 14.000 = 420.000 Rp. 420.000
2. Upah Karyawan Perhari @30.000 Rp. 900.000
3. Sewa tempat (apabila menyewa) Perhari @2.000 Rp. 60.000
4. Rekening listrik Menyambung dari toko Rp. 20.000
5. Kemasan plastic 15 x Rp. 2.000 Rp. 30.000
6. Transportasi Ke pasar Rp. 150.000
7. Pulsa telepon khusus usaha Rp. 30.000
8. Bahan pelengkap seperti botol, air kaldu, kecap asin, vetsin, dsb. Rp. 200.000
9. Resiko kerusakan mie Rp. 100.000
10 Mie yang tersisa/tidak terjual Estimasi 7 mangkuk perhari Rp. 290.000
Total Rp. 2.000.000

c.       Pengetahuan
Sedikit ilmu dalam bidang kuliner juga dapat mempengaruhi berjalannya usaha kuliner, dimana pengetahuan yang dimaksud bisa berupa resep makanan yang dibuat, ataupun seputar makanan yang akan dibuat.

2.      Hasil
Pada sebuah bisnis pasti ada hasil yang akan didapat, yaitu berupa sebuah keuntungan atau bahkan tak jarang seorang mendapat hasil yang tak sesuai dengan modal yang dikeluarkan atau rugi. Keuntungan yang didapatkan dari hasil usaha kuliner juga merupakan salah satu perencanaan yang harus dipikirkan serius, karena perlu dingat, tujuan dari membangun sebuah bisnis adalah keuntungan yang nantinya akan diperoleh.
Perhitungan laba-rugi usaha warung soto ayam

a. Keuntungan kotor : (harga jual-modal pokok) x jumlah penjualan.
Aplikasi : Soto setiap hari mampu menjual 50 mangkok Soto dengan harga Rp. 4.000 per mangkuk. Maka keuntungan kotornya adalah :
(4000-1500) x 50 = Rp. 125.000/ hari atau Rp. 3.750.000 perbulan

b. Keutungan bersih = Keuntungan kotor – biaya operasional
= 3.750.000 – 2.000.000
= Rp. 1.750.000,-

3.      Lokasi
Dalam  membangun sebuah bisnis juga perlu di pikirkan tempat atau lokasi yang akan digunakan untuk menunjang masuknya pendapatan yang lebih, lokasi juga menjadi pertimbangan yang cukup besar untuk membangun sebuah usaha, dari lokasi seorang dapat menentukan bisnis atau usaha apa yang cocok di bangun pada lokasi yang tepat. Lokasi juga dapat menentukan harga produk yang akan dijual.

4.      Tenaga kerja
Untuk membangun sebuah usaha, kita juga pasti membutuhkan tenaga kerja atau karyawan yang akan membantu menjalankan usaha yang akan kita buat. Dalam perekrutan tenaga kerja sebaiknya ada beberapa kriteria yang harus dipenuhi diantaranya:

a.       Keahlian
Sebaiknya kita merekrut tenaga kerja yang sesuai dengan keahlian bisnis yang kita buat, misalnya kita akan membuat sebuah bisnis kuliner, maka tenaga kerja yang dibutuhkan haruslah sesuai, seperti seorang koki, pelayan, atau jika bisnis yang kita buat berskala besar, seperti restoran, maka kita juga membutuhkan manager keuangan.  Untuk menjalankan bisnis warung soto ayam dibutuhkan tenaga juru masak, dan beberapa pelayan.

b.      Etika
Dalam dunia bisnis, sebuah etika juga diperlukan, bagaimana seorang karyawan bersikap. Perhitungkan juga apakah karyawan tersebut disiplin, bertanggung jawab, rajin, jujur dan tekun? Jika iya, karyawan seperti itu bisa di jadikan tenaga kerja dalam menjalani bisnis.

5.      Promosi Penjualan
Di dalam dunia bisnis, promosi atau pemasaran merupakan salah satu cara untuk mendapatkan keuntungan. Promosi dapat dilakukan dalam bentuk website, spanduk, katalog, atau bahkan informasi dari rekan-rekan.

Dalam menjalankan usaha kuliner warung soto ayam ini tidak lupa, untuk tetepa menjaga kebersihan keadaan sekitar warung. Perhatikan pembuangan sampah, angkutlah sampah atau limbah yang dihasilkan secara rutin ke tempat pembuangan akhir.


REFERENSI :
http://pritowindiarto.blogspot.com/2012/01/proposal-perencanaan-usaha-soto-sedap.html